Modal Auxiliaries
1. Modal
Auxiliaries
Modal auxiliary adalah
kata kerja yang bertugas membantu kata kerja utama. Contoh modal sederhana
adalah sebagai berikut:
·
Can/could
·
Will/would
·
Shall/should
·
May/might
·
Must/had
to
·
Should
·
Ought
to
Contoh:
I will explain about modal auxiliary (saya akan menjelaskan tentang modal
auxiliary.
Will adalah kata kerja
bantu yang bertugas membantu kata kerja utamanya yaitu explain. Karena hanya
pembantu, sehingga ketika dihilangkan tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika
kata kerja utamanya yang dihilangkan, maka kalimat tersebut akan kehilangan
makna.
Pola modal auxiliaries:
(+) S + modal + V1
Marina will go to the apartement.
(-) S + modal not + V1
Marina will not go to the apartement.
(?) Modal + S + V1
Will
Marina go to the apartment?
Contoh penggunaan modal,
terdapat pada tabel berikut:
Meaning
|
Modal
|
Phrasal Modal
|
Example Sentence
|
Polite
request or Permission
|
can
may
could
will
would
|
--
|
Can I
play tennis? (informal)
May I
play tennis?
Could I
borrow your pen?
Will you
please help me?
Would you
please pass the salt? (very polite)
|
Necessity
|
must
|
have to
have got
to
|
I must go
to work tomorrow!
I have
to go to work tomorrow!
I have
got to work hard tomorrow!
|
Advice or Suggestion
|
could
(weaker)
should
(stronger)
|
--
ought to
had better
(strongest)
|
She could have
chicken or fish for dinner.
She should
/ ought to accept the invitation.
She had
better get to work on time today.
|
Obligation or Expectation
|
--
|
be
supposed to
|
Parents are
supposed to take care of their children.
She is
supposed to come over to help me tonight.
|
Ability
|
can
(present)
could
(past)
|
be able to
(present or past)
|
John can run
fast. (present)
John is
/ was able to run fast.
John could run
fast when he was a child. (past)
|
Repeated
actions in the past
|
would
|
used to
|
My mother would read
stories to me when I was young.
My
mother used to read stories to me when I was young.
|
Degree
of Certainty
|
will
(strongest)
must
should
might
may
could
(weakest)
|
be going
to
--
ought to
--
--
--
|
I will
/ am going to succeed if I try my best! (99-100%)
The grass
is wet. It must be raining. (95%)
His
plane should arrive at 9:00 pm. (90%)
His
plane might arrive at 9:00 pm. (<50 span="">50>
We may see
a movie tomorrow. (<50 span="">50>
We could see
a movie or go to the beach tomorrow. (<50 span="">50>
|
1.1. Simple
Modal
Simple
modal adalah kata modal sederhana. Jenis modal terdiri dari Sembilan kata modal
umum yaitu: can, could, may, might, should, will, would, shall, dan must.
Contoh:
-
Probability
I
can do it.
-
Request
Will you give me her address?
-
Permission
May I (please) borrow
your pen?
-
Necessity
/ prohibition
He
mustn’t talk in the library.
1.2. Complex
Modal
Complex modal adalah kalimat yang memiliki modal di
sertai dengan satu independent clause dan satu atau
lebih dependent clause. Independent clause adalah
kalimat yang mengandung subject, verb hingga membentuk suatu
pikiran yang utuh. sedangkan dependent clause adalah kalimat yang
mengandung subject dan verb namun tidak dapat
mengungkapkan suatu pikiran yang utuh.
Contoh:
-
All
the lights are turned off. She must be
sleeping right now.
Semua lampu telah
dimatikan. Ia pasti sudah tertidur.
-
Suzy
wasn’t at home last night. She might
have been playing at Jia’s house.
Suzy tidak ada dirumah
semalam. Ia mungkin bermain di rumah Jia (semalam).
1.3. Ephistemic
Modal
Epistemik sering fdigunakan dalam dugaan seperti pengurangan atau
kesimpulan yang dibuat oleh si pembicara. Mereka dapat mengungkapkan hubungan
dalam pernyataan sederhana. Namun, mereka juga bisa menambahkan beberapa
indikasi perspektif mereka tentang kemungkinan bahwa hubungan menjadi kasus. Modal Ephistemic menunjukkan indikasi
kemungkinan, prediksi, kewajiban, dan kepastian, diungkapkan melalui kata dapat, bisa,
boleh, mungkin, barangkali,
mampu, seharusnya, pasti, perlu, wajib, mesti, patut, semestinya,
sebaiknya, tentu, and niscaya.
(+) Degrees of certainty: present
Why isn’t John in the class?
100% sure : He is sick.
95% sure : He must be sick.
Less than 50% sure : He may be sick.
He might
be sick.
He could
be sick.
(-) Degrees of certainty:
present
100% sure : Suzy isn’t hungry
99% sure : Suzy can’t be hungry.
Suzy couldn’t
be hungry.
95% sure : Suzy must not be hungry.
Less than
50% sure : Suzy may not be hungry.
Suzy might not be hungry.
(+) Degrees of certainty:
past
100% sure : He was sick.
95% sure : He must have been sick.
(-) Degrees of certainty:
past
100% sure : Suzy wasn’t hungry
Less than 50% sure : Suzy may not be hungry.
1.4. Periphrastic Modal
Periphrastic modal juga disebut 'semi-kata modal' atau kata modal 'quasi-kata modal'
didefinisikan oleh sebagai
"konstruksi multi-kata yang berfungsi seperti verba modal". Beberapa
semi-kata modal bisa ditandai untuk momen
yang sedang berlangsung dan ditandai dengan terdapat subject.
Contoh:
-
Polite
request
Would you mind if I close the
window?
-
Habitual
past
I used to live
in the mountains.
-
Necessity
I have to go to a meeting at
13.00.
-
Preference
He
would rather die than date
that girl.
-
Advisability
You
ought to try harder than
that.
1.5. Real
and Unreal Conditional
Conditional
sentences adalah kalimat pengandaiian yang terdiri dari 2 jenis. Yaitu Real
Conditional (nyata), adalah pengandaian yang bisa menjadi kenyataan. Dan Unreal
Conditional (tidak nyata), adalah pengandaian yang tidak mungkin akan terjadi. Dalam
bahasa Inggris, conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a.
Digunakannya
kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini
diawali oleh if maka disebut if clause.
b.
Digunakannya modal
auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could,
might, etc. pada pokok kalimat (main clause).
·
Real conditionals (factual / habitual / hypothetical
/ future possible)
Kalimat
pengandaian tipe ini digunakan untuk mengekpresikan situasi atau aktivitas
yang biasanya terjadi atau akan terjadi jika situasi pada if
clause terpenuhi. Dengan kata lain, apa yang diandaikan itu memiliki peluang
untuk terjadi atau menjadi kenyataan.
Sebagai
contoh, ketika seorang teman mengajak saya, apakah malam ini saya mau nonton
atau tidak, saya mungkin katakana:
If I have the
time, I will go. (Jika saya punya waktu, saya akan pergi).
Kalimat
ini secara implisit juga berarti,
If I don’t
have the time, I will not go. (Jika saya tidak punya waktu,
saya tidak akan pergi).
Penggunaan real
conditionals
Kalimat
pengandaian tipe ini dapat digunakan untuk menyatakan:
a.
Future
time
If + S + present tense, S +
|
will
|
+ Verb1
|
can
|
||
may
|
||
must
|
Note: if clause bisa
diletakkan di depan kalimat (seperti formula di atas), bisa juga diletakkan di
belakang setelah main clause. Ini tidak merubah arti kalimat. Dengan catatan,
jika if clause diletakkan di belakang, tanda koma tidak diperlukan.
Contoh:
If I have the
money, I will give it to you. (Jika saya punya uangnya, saya akan
memberikannya kepada kamu).
If you keep
driving on this speed, we may arrive at home before 10 p.m. (Jika kamu terus
nyetir mobil pada kecepatan ini, kita mungkin tiba di rumah sebelum jam 10
malam).
I can pass this
subject if I study hard. (Saya dapat lulus mata kuliah ini, jika saya belajar
giat).
You must bring
an umbrella if you don’t want to get wet. (Kamu harus membawa payung, jika kamu
tidak ingin basah (kehujanan).
b.
Habitual
(kebiasaan/habit)
If
+ S + verb1, S + verb1
|
Note: Dalam
formula ini, modal auxiliary tidak digunakan
Contoh:
If Budi has
enough time, he usually walks to campus. (Jika Budi punya cukup waktu, dia
biasanya jalan kaki ke kampus).
I usually watch
football on TV every Saturday night if I do not fall asleep. (Saya biasanya
nonton sepakbola di TV tiap Sabtu malam jika saya tidak tertidur).
If he has money,
he always treats us. (Jika dia punya uang, dia selalu mentraktir kita).
c.
Command
(perintah)
If
+ S + verb1, S + verb1
|
Contoh:
If you finish
with your work, please help me. (Jika kamu selesai dengan pekerjaanmu, tolong
bantu saya).
Please give me a
cigarette if you don’t mind. (Tolong beri saya sepuntung rokok, jika kamu tidak
keberatan).
If you have
time, please meet me in my office. (Jika kamu punya waktu, tolong temui
saya di kantor saya).
·
Unreal atau Contrary
to Fact Conditionals
Berbeda
dengan real conditionals, makna dari kalimat conditional tipe
ini selalu bertolak belakang dengan kenyataan (fakta). Artinya, jika
faktanya dalam kalimat positif (affirmative), conditionalnya pasti dalam
kalimat negatif; Sebaliknya, jika faktanya dalam kalimat negatif,
conditionalnya harus dalam kalimat positif.
Ada dua tipe
kalimat unreal conditionals, yaitu: jika faktanya dalam simple present tense
dan jika faktanya dalam simple past tense. Unreal conditionals dapat dibuat
dengan menggunakan conjunctions “if” (seperti halnya dalam real conditionals),
dengan menginversi (menempatkan kata bantu) ke depan subject kalimat, dengan
menggunakan “as if” atau “as though“, dan verb “wish“. Penggunaan
verb “wish” ini akan dibandingkan dengan penggunaan verb “hope“.
A. Unreal
conditionals jika faktanya dalam simple present tense
a. Jika
faktanya dalam simple present tense atau future tense, maka conditionalnya
mengikuti pola berikut:
If
+ S + verb2, S +
|
would
could
might
|
+
Verb1
|
|
Contoh:
If the teacher
didn’t speak quickly, I could understand better what he is teaching about.
(Jika guru itu tidak berbicara dengan cepat, saya dapat memahami dengan lebih
baik apa yang dia sedang ajarkan).
Fakta dari
kalimat ini adalah: the teacher speaks quickly, so that, I can’t understand
well what he is teaching about.
He could hug me,
if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini).
Faktanya: he can’t hug me, because, he is not here.
If I had a pair
of wings, I would fly high. (Jika saya punya sepasang sayap, saya mungkin
terbang tinggi).
Faktanya: I
don’t have a pair of wings, I cannot fly high.
Perhatikan:
Selalu gunakan
be “were”; Be “Was” tidak pernah digunakan dalam unreal conditional
(lihat contoh 2).
Jika main clause
dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat positif
(affirmative), faktanya harus dalam kalimat negatif. Sebaliknya, jika main
clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat negatif, maka
faktanya harus dalam kalimat positif.
B. Unreal
conditionals jika faktanya dalam simple past tense
Jika faktanya
dalam simple past tense atau past future tense, maka conditionalnya mengikuti
formula berikut:
If
+ S + had +verb3, S +
|
would
could
might
|
+
have +Verb3
|
|
Contoh:
If Robby had not
gone to a movie last night, he would not have met Susan (jika Robby tidak pergi
nonton film (di bioskop) tadi malam, dia tidak akan berjumpa dengan Susan).
Fakta dari
kalimat ini adalah: Robby went to a movie last night, then, he met Susan.
If the German
football team had played well, it could have beaten Spanish team (jika team
sepak bola Jerman bermain bagus, team itu dapat mengalahkan team Spanyol).
Faktanya: German
foot ball team didn’t play well, it couldn’t beat the Spanish team.
You could have
answered the questions well If you had studied well last night (kamu dapat
menjawab soal-soal dengan baik, jika kamu belajar dengan baik tadi malam).
Faktanya adalah:
you couldn’t answer the questions well, because, you didn’t study well last
night.
Perhatikan: Unreal
condition yang kedua ini juga dapat diekspresikan dengan menempatkan
auxiliary had di awal kalimat. Arti kalimat tidak berubah. Dalam hal
ini, kata if tidak digunakan. Jika formula berikut yang digunakan,
main clause selalu ditempatkan di belakang (setelah sub-clause).
Had
+ S + verb3, S +
|
would
could
might
|
+
have +Verb3
|
|
Contoh:
Had Robby
not gone to a movie last night, he would not have met Susan.
Had the German football team
played well, it could have beaten the Spanish team.
Had you
studied well last night, you could have answered the questions well.
Penggunaan As
if/As though dalam unreal conditionals
Conjunction as
if atau as though (artinya: seolah-olah) juga dapat digunakan
untuk mengekspresikan situasi yang bertolak belakang dengan kenyataan. Untuk
tujuan ini, verb yang mengikuti conjunction ini harus dalam bentuk past tense
(verb2) atau past perfect tense (had + verb3).
S
+ verb1 + as if/as though + S + verb2
|
Contoh:
Norman
behaves as if he were a president. (Norman berperilaku
seolah-olah dia seorang presiden). Faktanya, he is not a president.
You look as
though you saw a ghost (you tampak seolah-olah kamu melihat setan).
Faktanya, you don’t see a ghost.
The plant grows
fast as if it were 5 years old (tanaman itu tumbuh cepat seolah-olah
tanaman itu berumur 5 tahun). Faktanya, the plant is 1 years old.
S
+ verb2 + (as if/as though) + S + had + verb3
|
Contoh:
Ali talked about
the contest as if he had won the grand prize. (Ali bercerita tentang
kontes itu seolah-olah dia telah memenangkan hadiah utama). Faktanya, he didn’t
win the grand prize.
He spoke as
though he had not stolen the money. (Dia berkata seolah-olah dia tidak
mencuri uang itu). Faktanya, he stole the money.
She
cried as though she had not been happy at all. (Dia menangis
seolah-olah dia tidak bahagia sama sekali) Faktanya, she was happy at all (itu
tangis kebahagiaan kali!).
Penggunaan Wish/
hope dalam conditional sentences
Verb wish dan hope sama-sama
berarti berharap, tetapi penggunaannya dalam kalimat sangat
berbeda. Hope digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang mungkin
terjadi atau akan mungkin terjadi. Sebaliknya, wish digunakan untuk
menyatakan sesuatu yang pasti tidak terjadi atau tidak akan mungkin
terjadi. Hope dapat diikuti oleh verb dalam sembarang
tensis; wish tidak dapat diikuti oleh verb dalam simple present tense
atau modal auxiliary simple present tense.
Perhatikan
perbedaan penggunaan wish dan hope pada contoh-contoh di
bawah ini:
We hope that
they can come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Dalam
kalimat ini subject we tidak tahu apakah they bisa datang
atau tidak. Tetapi, ada kemungkinan bahwa they bisa datang.
We wish that
they could come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Di
sini, we sudah tahu bahwa they tidak bisa datang. Faktanya
adalah: they can’t come.
I hope
that they came yesterday. (saya berharap kamu datang kemarin). Di
sini, I tidak tahu apakah they datang atau tidak kemarin.
I wish
that they had come yesterday. (saya berharap bahwa mereka datang
kemarin). Di sini, I sudah tahu bahwa they didn’t
come yesterday. Faktanya adalah: they didn’t come yesterday.
Jadi, clause
yang mengikuti wish clause pada prinsipnya adalah unreal conditional.
Penggunaan wish
dalam unreal conditionals ada 3, yaitu: future wish, present wish, dan past
wish.
a. Future wish
S
+ wish + (that) + S +
|
could
+ verb1
would
+verb1
were
+ verb-ing
|
|
Note: Penggunaan
relative pronoun “that” adalah optional (bisa digunakan, bisa juga
tidak):
Contoh:
I wish my
friend would visit me this afternoon. (Saya berharap teman saya akan
mengunjungi saya sore ini). Faktanya: my friend will not come this
afternoon.
They wish that
you could come to the party tonight. (Mereka berharap bahwa kamu bisa
datang sebentar malam). Faktanya: you can’t come.
Bobby wishes
he were coming with Angelia. (Bobby berharap dia datang dengan
Angelia). Faktanya: Bobby is not coming with Angelia.
b. Present wish
S + wish +
(that) + S + verb2
|
Contoh:
I wish I were rich.
(Saya berharap saya kaya). Faktanya adalah: I am not rich.
I wish I had enough
time to finish my work. (Saya berharap saya punya cukup waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan saya). Faktanya: I don’t have enough time to
finish my work.
John wishes that
Ririn were old enough to be his girl friend. (John berharap bahwa
Ririn cukup umur untuk menjadi pacarnya). Faktanya: Ririn is not old
enough to be John’s girl friend.
I wish I didn’t have
to come to class today. (Saya berharap saya tidak harus pergi kuliah hari
ini). Faktanya: I have to go to class today.
I wish my
TOEFL score were over 650 now. (Saya berharap nilai TOEFL saya
sekarang lebih dari 650). Faktanya: my TOEFL score is not over 650 now.
c. Past wish
S
+ wish + (that) + S +
|
had
+ verb3
could
+ have + verb3
|
|
Contoh:
I wish
I had washed my clothes yesterday. (Saya berharap saya telah cuci
pakaian-pakaian saya kemarin). Faktanya: I didn’t wash my clothes
yesterday.
Irwan wishes
that he had answered the questions well. (Irwan berharap bahwa dia
telah menjawab soal-soal dengan baik). Faktanya: Irwan didn’t answer the
questions well.
Christian
Ronaldo wishes that his team could have beaten the German team.
(Christian Ronaldo berharap bahwa teamnya dapat mengalahkan team Jerman).
Faktanya: Christian Ronaldo’s team couldn’t beat the German team.
I wish
you had been here last night. (Saya berharap kamu ada di sini tadi
malam). Faktanya: you were not here last night.
Komentar
Posting Komentar