Surat Terakhir Desy



Dear All,

surat ini adalah surat yang mungkin terakhir kali aku tulis. Entah kenapa jantungku berdebar-debar seakan malaikat maut kan menjemputku. Aku rela, pergi selamanya dari kalian, Umi Abi aku minta maaf, anakmu yang durhaka ini telah membuat Umi dan Abi malu. Umi Abi, desy Cuma butuh kasih yang lebih dari kalian. Dan desi mau ngomong ke kalian kalau desy sayang banget sama Umi dan Abi.

Untuk sepupuku Reni. Makasih banget selama ini kamu selalu ngertiin aku, selalu ada untuk aku. Tapi bodoh banget aku untuk nggak pernah dengerin kata-kata kamu. Dan aku menyesal. Reni, tolong jaga Umi dan Abi setelah aku pergi jauh.

Untuk Sahabat gue, hey maya. Kamu jangan merasa bersalah ya. Semua ini bukan karena kamu ko. Mungkin ini memang sudah takdir dari Tuhan. Aku Cuma mau ngomong terimakasih udah bisa ngenalin ke aku namanya persahabatan. Dan makasih karena kamu, aku juga bisa ngelupain kesedihan aku.

Semuanya, desy masih ada ko, di hati kalian kan ? desy juga dari langit akan selalu melihat kalian. Makasih kalian semua udah sayang sama desy.


Love you all,
Desy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi sastrawan "Godi Suwarna"

membuat pepes ikan (Bahasa sunda)

Sinosis Novel Di bawah Lindungan Ka'bah